Rabu, 8 November 2023 – 09:57 WIB
Solo – Wali Kota Surakarta sekaligus bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka menyebut satu hasil survei tidak bisa dijadikan acuan untuk mengetahui elektabilitas capres-cawapres.
Baca Juga :
KPU: Partai Politik Tak Disanksi jika Kuota Keterwakilan Perempuan Kurang 30 Persen
“Silakan dibandingkan dengan survei yang lain,” katanya, di Solo, Jawa Tengah, Selasa, 7 November 2023, menjawab pertanyaan wartawan tentang tanggapannya atas hasil survei lembaga Charta Politika Indonesia. Hasil survei bisa menjadi acuan, menurutnya, apabila dibandingkan antara beberapa lembaga survei. “Kalau hanya membandingkan satu survei, ya, bias namanya. Saya kira teman-teman media paham,” katanya.
Baca Juga :
KPU Nyatakan Perubahan Bakal Capres-Cawapres Dapat Dilakukan hingga 13 November
Ia meminta publik juga menilai hasil survei lembaga lain seperti Indo Barometer, SMRC, dan Populi Center.
Baca Juga :
Panglima TNI Siap Kirim Kapal RS ke Gaza tapi Hati-hati karena Perang ‘Ampyak Awur-awur’
“Nanti deloken (dilihat saja) survei-ne SMRC, deloken survei-ne Pak Qodari (Indo Barometer), deloken survei-ne Populi (Populi Center). Acuan lebih dari satu; nanti dilihat saja. Kalau ingin mencari berita jelek, ya, itu,” katanya.
Ia mengaku tidak masalah jika ada pihak yang meragukan dirinya sebagai bakal cawapres. Dia mempersilakan warga untuk menilai kemampuannya.
Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis survei elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024. Dari survei tersebut diperoleh hasil Ganjar Pranowo-Mahfud MD unggul 36,8 persen, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 34,7 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,3 persen. (ant)