Kader PDIP Tantang Bobby Nasution yang Mendukung Prabowo-Gibran dengan Sikap Tegas

by -139 Views

Sikap Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution yang memberikan sinyal kuat dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dianggap melanggar aturan partai. Hal ini dikarenakan Bobby merupakan kader dari partai PDI Perjuangan.

Kader PDIP Sumatera Utara, Sutrisno Pangaribuan, mengkritik Bobby sebagai penghianat partai. Sutrisno mendesak DPD PDIP Sumut untuk mengambil tindakan tegas terhadap Bobby karena sebagai seorang kader, dia tidak mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung oleh PDIP yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

“Pengurus PDIP Sumut dan Medan tidak berani mengambil sikap terhadap Bobby Nasution yang mendukung Prabowo-Gibran. Lebih baik mundur!” kata Sutrisno dalam pernyataannya.

Sutrisno juga menyebutkan perjalanan politik Bobby yang diusung oleh PDIP dalam Pilkada Kota Medan 2020. Dia mengatakan bahwa PDIP memberikan perlakuan istimewa kepada Bobby. Seluruh kader harus mengikuti mekanisme tahapan seperti pendaftaran dan tes fit and proper, namun mekanisme tersebut tidak berlaku untuk Bobby.

“Sama dengan perlakuan istimewa yang diberikan saat ini. Di mana Bobby sudah menyatakan dukungan terbuka kepada kakak iparnya Gibran yang berpasangan dengan Prabowo. Namun, PDIP tidak memberikan komentar,” ujar Sutrisno.

Sutrisno juga membandingkan sikap pengurus PDIP dengan dua tokoh rival Bobby Nasution dalam Pilkada Medan 2020, yaitu almarhum Rudolf Pardede selaku Ketua DPD PDIP Sumut dan Akhyar Nasution, Wakil Ketua DPD PDIP Sumut. Kader yang dianggap membelot dan memilih pasangan kepala daerah dari partai lain dipecat dan dianggap sebagai “penghianat partai”.

Sutrisno heran karena hingga saat ini, PDIP belum menentukan sikap terhadap manuver Bobby yang mendukung Ganjar-Mahfud. Ia menyindir pengurus PDIP Sumut yang bungkam dan tidak berani mengambil sikap. Dia menduga bahwa pengurus masih menunggu arahan dari DPP PDIP.

Sutrisno juga menyebutkan bahwa pengurus PDIP Sumut dan Medan tidak berani menindaklanjuti arahan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Instruksi Megawati jelas bahwa seluruh kader PDIP yang bermain dua atau tiga kaki harus keluar dari partai.

“Sikap tersebut berbeda dengan sikap Ketua DPC PDIP Solo, FX Rudy, yang menyatakan agar putra sulung Jokowi, Gibran, segera mengembalikan KTA PDIP,” tutur Sutrisno.

Sutrisno juga menyebutkan bahwa ada perbedaan sikap pengurus PDIP dalam menentukan sanksi. Jika yang bermasalah adalah seorang kader biasa, maka pengurus PDIP cepat mengambil tindakan. Namun jika yang bermasalah adalah menantu Jokowi, pengurus PDIP memberikan tanggapan yang berbeda.

“Pengurus PDIP hanya mencari keuntungan sendiri dalam partai. Saat partai membutuhkan sikap dan tindakan, mereka diam, bungkam, menghindar, menyelamatkan diri sendiri,” kata Sutrisno.

Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution telah menyatakan dukungan kepada kakak iparnya, Gibran Rakabuming Raka, di Pilpres 2024. Namun, Bobby menjelaskan bahwa saat ini fokusnya masih pada pekerjaan dan tugasnya di Pemerintahan Kota Medan. Dia juga menegaskan bahwa dia masih merupakan kader PDIP dan telah ditunjuk sebagai juru kampanye Ganjar Pranowo-Mahfud MD.