Jokowi Mengingatkan agar Tidak Diisukan Rebut Kursi Ketua Umum PDIP

by -270 Views

Rabu, 3 April 2024 – 10:44 WIB

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka suara karena disebut ingin merebut kursi Ketua Umum PDI Perjuangan menggantikan Megawati Soekarnoputri. Hal itu sebagai tanggapan terhadap pernyataan yang disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

Baca Juga :

Jumat, Marsekal Madya Tonny Harjono akan Dilantik Jokowi Jadi KSAU

Padahal, Jokowi mengatakan belakangan ini bahwa isu yang dihembuskan adalah ia ingin merebut kursi Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar). “Bukan Golkar?,” kata Jokowi di Halim Perdanakusuma pada Rabu, 3 April 2024.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) Lepas Bantuan Kemanusiaan di Halim Perdanakusuma

Presiden Joko Widodo (Jokowi) Lepas Bantuan Kemanusiaan di Halim Perdanakusuma

Baca Juga :

Kata Jokowi soal Sri Mulyani Hingga Risma Dipanggil MK: Jumat Hadir

Namun, Jokowi meminta semua pihak untuk tidak membuat isu yang aneh-aneh. Sebab, ia heran kenapa digosok-gosok ingin merebut kursi dari semua partai politik.

“Katanya ingin merebut Golkar, katanya ingin merebut. Masa mau merebut semua? Jangan seperti itu, jangan seperti itu,” ujarnya.

Baca Juga :

Prabowo Cs Tak Masalah MK Panggil 4 Menteri Jokowi: Apa yang Perlu Dikhawatirkan?

Hasto menyatakan Jokowi ingin merebut PDI Perjuangan

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengungkapkan usaha Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempertahankan kepemimpinannya.

Menurutnya, Jokowi bahkan membidik kursi Ketua Umum PDIP yang saat ini dipegang oleh Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri. Kata dia, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan mengendalikan partai politik, yaitu Partai Golkar dan PDIP.

“Rencana pengambilalihan Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Jadi, jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, sekitar lima hingga enam bulan. Ada seorang menteri dengan kekuatan besar,” kata Hasto.

Hasto mengatakan dalam kabinet Jokowi, ada menteri dengan kekuatan besar dan menteri superpower besar. Nah, yang ditugaskan untuk memfasilitasi pengambilalihan kursi Ketua PDIP adalah menteri dengan kekuatan besar.

“Agar tidak keliru, tugas ini diberikan kepada Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Ibu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, sebagai kendaraan politik. Untuk 21 tahun ke depan,” ujar Hasto.

Halaman Selanjutnya

Menurutnya, Jokowi bahkan membidik kursi Ketua Umum PDIP yang saat ini dipegang oleh Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri. Kata dia, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan mengendalikan partai politik, yaitu Partai Golkar dan PDIP.

Halaman Selanjutnya